INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.

Variasi Suara Panggilan Kodok Hylarana nicobariensis (Stoliczka, 1870) Dari Lima Populasi Berbeda Di Indonesia (Anura: Ranidae)

Hylarana nicobariensis (Stoliczka, 1870) is a very common frog, which has a wide distribution, covering the southern part of Thailand, PeninsularMalaysia, Sumatra, Borneo, Java, Bali and Palawan in the Philippines. The presence of this frog is very easy to be recognized by listening its shrill call that is sounded loudly all day. Detailed descriptions of H. nicobariensis’s calls from Ulu Gombakin Peninsular Malaysia and Danum Valley in Sarawak have been published by Jehle and Arak(1998), which are some call characters of the frog from the two locations are significantly different. To determine the call characters that can distinguish among populations of this frog, advertisement calls of five different populations (Batukaru, Curup, Limau Manis, Curug Nangka and Lake Ecology Park) were analyzed. The characters of the call waves on the five populations are different in the structure of sub-pulses, dominant frequency and lower frequency. Among the five populations, the population from Lake Ecology Park is the most different in the terms of the dominant frequency (3996.95 ± 124.74 Hz) and lower frequency (1692.51 ± 80.77 Hz), of this population both these characters occupy the highest level compared to four other populations; however individuals from Curup occupy the lowest level on dominant frequency (2919.67 ± 67.76 Hz) and lower frequency (832.96 ± 32.42 Hz).Hylarana nicobariensis (Stoliczka, 1870) adalah kodok yang sangat umum dijumpai dan persebarannya sangat luas, meliputi selatan Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali dan Palawan di Filipina. Keberadaan kodok ini sangat mudah untuk dikenali dengan mendengarkan suara panggilannya yang melengking yang terdengar keras sepanjang hari. Penjelasan rinci suara panggilan H. nicobariensis yang berasal dari Ulu Gombak di Semenanjung Malaysia dan Lembah Danum di Sarawak telah dipublikasi oleh Jehle dan Arak (1998), yang mana beberapa karakter suara panggilan di dua lokasi tersebut berbeda secara signifikan. Untuk menentukan karakter panggilan yang dapat membedakan di antara populasi kodok ini, suara panggilan dari lima populasi yang berbeda (Batukaru, Curup, Limau Manis, Curug Nangka dan Danau Ecology Park) dianalisis. Karakter gelombang suara panggilan dari lima populasi berbeda pada struktur sub-pulsa, frekuensi dominan dan frekuensi bawah. Di antara lima populasi, populasi dari Danau Ecology Park, Jawa Barat adalah yang paling berbeda dalam frekuensi dominan (3996,95 ± 124,74 Hz) dan frekuensi bawah (1692,51 ± 80,77 Hz), yang mana kedua karakter tersebut menempati tingkat tertinggi dibandingkan dengan empat populasi lain; namun individu dari Curup, Bengkulu menempati tingkat terendah pada frekuensi dominan (2919,67 ± 67,76 Hz) dan frekuensi bawah (832,96 ± 32,42 Hz). Jurnal Biologi Indonesia 12 (2): 165-173

Data and Resources

Additional Info

Field Value
Source https://data.lipi.go.id/dataset.xhtml?persistentId=hdl:20.500.12690/RIN/TZNJUH
Last Updated November 7, 2022, 12:00 (UTC)
Created November 7, 2022, 12:00 (UTC)
GUID d7c4f09b-4c01-11ec-a2b9-13b861877756
Language
dcat_issued -
dcat_modified -
dcat_publisher_name Pusat Penelitian Biologi
harvest_object_id c3736b0a-a24e-4ceb-86a1-b0ed42627a94
harvest_source_id 3bd3e3c4-c84b-4cc2-8b58-2dd475ec6523
harvest_source_title Badan Riset dan Inovasi Nasional - DCAT